Bahasa Daerah di Indonesia Terancam Punah

 #IPDinfo

#BahasaIndonesia 

#BahasaDaerah

 #Bahasa

#Top10


Indonesia, Negara yang Memiliki Bahasa Daerah Terbanyak Ke-2 di Dunia Namun Terancam Punah


Bahkan Punah

Sahabat, Indonesia merupakan negara yang kaya akan segala hal, salah satunya bahasa.


Indonesia merupakan negara yang memiliki bahasa daerah terbanyak ke-2 di dunia. 


Namun, seiring berjalannya waktu, bahasa daerah yang ada di Indonesia terancam punah.


Bahkan sudah banyak yang punah. Sangat disayangkan, ya, Sahabat .


Kemendikbud mencatat per tahun 2020 terdapat 718 bahasa daerah di Indonesia. 


Sebanyak 90 bahasa daerah di antaranya yang telah dilakukan kajian.


Badan Bahasa Kemendikbud mengkategorikan status bahasa daerah Indonesia menjadi kategori aman, rentan, mengalami kemunduran, terancam punah, kritis dan punah.


Berdasarkan data kajian yang dilakukan oleh Badan Bahasa sejak tahun 2011-2019, 11 bahasa daerah di Indonesia dinyatakan punah.


Daerah yang paling banyak kehilangan bahasa daerahnya adalah Maluku, sebanyak 9 bahasa.


Dan 2 bahasa lainnya berasal dari Papua.


Sahabat , berikut adalah bahasa daerah yang punah tersebut: Bahasa Tandia (Papua Barat), Bahasa Mawes (Papua), Bahasa Kajeli/Kayeli, Bahasa Piru, Bahasa Moksela, Bahasa Palumata, Bahasa Hukumina, Bahasa Hoti, Bahasa Serua, Bahasa Nila (Maluku) dan Bahasa Ternateno (Maluku Utara).


Sedihnya, Sahabat Kenal, ternyata terdapat 6 bahasa yang dikategorikan kritis, yakni penuturnya berusia di atas 40 tahun dan jumlahnya sangat sedikit.


Semuanya berasal dari Papua, Maluku, Maluku Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.


Kemudian ada 25 bahasa daerah yang terancam punah.


Artinya, penutur berusia di atas 20 tahun dan jumlahnya sedikit. Ini termasuk bahasa dari Maluku, Papua, Sulawesi, Sumatera, Nusa Tenggara Timur.


Kebanyakan berasal dari Papua.

Lalu ada 3 bahasa yang kini mengalami kemunduran. 


Artinya sebagian etniknya masih menggunakan bahasa tersebut, sedangkan sisanya tidak. Ketiganya berasal dari Maluku dan Papua.


Selanjutnya ada 19 bahasa lain yang masuk status rentan, artinya penutur bahasa tersebut jumlahnya tidak banyak. 


Ini termasuk bahasa-bahasa dari Maluku, Papua, Sulawesi, Sumatera, dan Nusa Tenggara Timur.


Dan ada 26 bahasa daerah yang berstatus aman. Artinya, bahasa masih dipakai orang dewasa dan anak dalam etnik tertentu. 


Kategori ini termasuk 

Bahasa Jawa, Sunda, Minangkabau, Biak, Bugis, Madura, Bali dan masih banyak lagi.


Sangat disayangkan, ya, Sahabat Kenal, semoga ke depannya bahasa daerah tidak lagi mengalami kepunahan. 


Kalau bukan kita yang menjaga budaya kita sendiri, lalu siapa lagi?

Untuk itu mari kita mulai melestarikan bahasa daerah kita masing masing. 


Mulai dari diri kita sendiri. Kalau gitu, saya mau tanya nih... Sebagai perwujudan kecintaan kalian terhadap bahasa daerah, coba tulis "Aku Cinta Kamu" dalam bahasa daerah kalian. Komen di bawah, ya, Sahabat 

Matur Suwun.


Penulis dan Grafis : Agung Setyabudi

Sumber :

ethonologuecom ( Top 10 countries with the most languages, 2021)

Kemendikbud

CNNIndonesia

Kompascom

Komentar